Jumat, 02 Oktober 2009

RISALAH SHIYAM Bag 2

Qaulan Kariman Edisi Kali ini merupakan edisi lanjutan yakni Bagian Kedua dari Risalah Shiyam. Pentingnya memahami ilmu fiqh atau syariat tentang Puasa ini jangan pernah membuat kita merasa cukup hanya dengan membaca buletin ini. Marilah kita isi waktu kita dengan mengkajinya lebih mendalam melalui ulama yang Faqih. Selamat membaca !




    1. Sunnah-sunnah puasa




  1. Menyegerakan berbuka apabila telah nyata dan yakin bahwa matahari sudah terbenam.


Rasulullah SAW bersabda:


Manusia selalu dalam kebaikan, selama mereka segera berbuka.


Rasulullah SAW bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman: Hamba-hamba-Ku yang paling aku sukai adalah yang paling cepat jika berbuka puasa. (HR Turmudzi)


  1. Berbuka dengan Kurma yang ganjil, jika tidak ada dengan air zam-zam, jika tidak ada dengan air putih biasa, jika tidak ada dengan sesuatu yang manis asli, jika tidak ada dengan sesuatu yang manisnya campuran.


Rasulullah SAW bersabda:


Apabila salah seorang diantara kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan korma, apabila tidak ada korma, hendaknya berbuka dengan air, karena air itu dapat membersihkan.


  1. Berdoa sewaktu berbuka puasa


Hendaknya ketika berbuka membaca:


يَا عَظِيْم يَا عَظِيْم اَنْتَ اِلَهِيْ لاَ اِلَهَ غَيْرُكَ إِغْفِرِ الذَّنْبَ الْعَظِيْم, فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذَّنْبَ الْعَظِيْم اِلاَّ الْعَظِيْم.
YAA 'ADHZIIM, YAA 'ADHZIIM ANTA ILAHII LAA ILAAHA GHAIRUKA IGHFIRIDZ-DZANBAL 'ADHZIIM, FAINNAHUU LAA YAGHFIRUDZ-DZANBAL 'ADHZIIM ILLAL 'ADHZIIM.


Wahai Allah Tuhanku Yang Maha Agung, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, ampunilah dosa-dosa besar (kami), sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa besar kecuali Tuhan Yang Maha Agung.


Dan hendaknya ditambah dengan membaca doa berikut ini:


اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ, وَبِكَ آمنْتُ, وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ, ذَهَبَ الظَّمَأُ, وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ, وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْشَاءَاللهُ.
ALLAHUMMA LAKA SHUMTU WA BIKA AAMANTU WA 'ALAA RIZQIKA AFTHARTU, DZAHABADHZ-DHZAMA-U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATAL AJRU INSYAA ALLAH.


Ya Allah, bagi Engkaulah aku berpuasa dan hanya denganMu-lah aku beriman, dan atas rizkiMu aku berbuka. Telah hilang dahaga, dan telah basah urat-urat dan tetapkanlah pahala InsyaAllah.


  1. Sahur dengan mengakhirkan waktunya.




Rasulullah SAW bersabda:


Sahur semuanya adalah Barokah, maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun sekedar meminum seteguk air, karena Allah SWT dan MalaikatNya mendoakan kepada orang yang sahur.


  1. Memperbanyak ucapan:




أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله أَسْتَغْفِرُالله أَسْئَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ. (3) اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي. (3) يَا كَرِيْم


Asyhadu an-laa ilaaha illallah Astaghfirullah Nas-alukal jannata wan a-'uudzubika minannaar. (3x) ALLAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNII. (3x) YAA KARIIM.


Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku mohon ampun kepada Allah, dan aku mohon kepadaMu sorga serta berikan perlindunganMu dari neraka. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan mencintai orang yang minta maaf, maka maafkanlah aku.


  1. Memberi makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa walaupun hanya beberapa butir kurma dan seteguk air, serta mendoakan kepada orang yang telah memberi makanan untuk berbuka.




مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا. (رواه الترمذي)
Barangsiapa memberi makan (buka) kepada orang yang berpuasa, maka ia memperoleh pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala sedikitpun dari orang yang berpuasa itu.


Orang yang diberi makanan untuk berbuka, hendaknya mendoakannya dengan doa sebagai berikut:


أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ اْلأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ اْلأَخْيَار.
Telah berbuka di tempatmu orang-orang yang berpuasa, dan memakan makananmu yang baik-baik, semoga Malaikat pilihan mendoakanmu.


  1. Memperbanyak sedekah selama bulan Ramadhan.


  2. Memperbanyak tadarus AlQur'an.


  3. Melakukan shalat Tarawih, shalat Tasbih, I'tikaf dan memperbanyak shalat Tahajud.


  4. Meningkatkan ibadah dan amal solih lainnya terutama pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan untuk memperoleh Lailatul Qadar.


  5. Bagi yang menyangka malam itu adalah Lailatul Qadar, maka hendaknya melakukan amal yang baik, serta membaca bacaan dibawah ini sebanyak tiga kali:




لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْم سُبْحَانَ رَبِّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْم.
Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Penyantun lagi Maha Pemurah, Maha suci Tuhan yang memiliki tujuh lapis langit dan Tuhan yang memiliki 'Arasy (singgasana) yang agung.


Fadhilahnya: Maka orang yang berdoa dengan doa diatas, akan mendapatkan pahala amal pada Lailatul Qadar, walaupun ternyata malam itu bukan Lailatul Qadar.  
    1. Beberapa Masalah Penting


Permasalahan penting yang harus diketahui oleh orang yang sedang berpuasa adalah:
  1. Orang puasa disuntik (diinjeksi), kalau dalam memasukkan obat tidak melalui lubang-lubang (telinga, hidung, mulut, farji atau anus) maka tidak membatalkan puasa. Demikian juga memasukkan obat mata, sekalipun dalam kerongkongan terasa pahit, maka tidak membatalkan puasa.


  2. Mengunyah makanan untuk diberikan kepada anaknya, asal tidak ditelan dan sesudahnya harus berkumur yang bersih jangan sampai ada yang terlarut, ini tidak membatalkan puasa.


  3. Orang puasa bercelak juga tidak membatalkan puasanya. Berdasarkan riwayat Anas r.a bahwasanya beliau (Nabi) memakai celak sedangkan beliau berpuasa.


  4. Menelan ludahnya sendiri yang belum keluar dari mulut, tidak membatalkan puasa.


  5. Orang yang berpuasa terasa panas atau dahaga, lalu kepalanya dituangi air atau mandi asal airnya tidak sampai masuk lobang (telinga, hidung, mulut, farji atau anus) tidak membatalkan puasa. Berdasarkan sebuah hadits:




Pada suatu waktu saya melihat Rasulullah SAW berada di desa Araj, beliau menuangkan air pada kepalanya sedangkan beliau berpuasa karena sangat dahaga atau sangat panas.


  1. Orang berpuasa tidur mulai fajar hingga Maghrib, tidak membatalkan puasanya. Akan tetapi hal semacam ini adalah suatu perbuatan yang sangat tidak baik.


  2. Muntah yang tidak disengaja tidak membatalkan puasa.


  3. Orang puasa makan dan minum karena benar-benar lupa, maka tidak batal puasanya.


  4. Kemasukan sisa makanan karena terlarut oleh ludah dan tidak dapat dikeluarkan, maka tidak batal puasanya.


  5. Masuknya debu jalan ke dalam tubuh, atau datangnya lalat atau nyamuk yang terbang masuk ke dalam tubuh, adalah tidak batal puasanya.




1 komentar:

  1. New casinos to be approved for Indian players in 2022
    Tribal gaming authority New Delhi has 남원 출장마사지 cleared the way for Indian players to start playing on tribal lands 세종특별자치 출장마사지 in the near future 안양 출장샵 and 구리 출장샵 the Sep 원주 출장샵 17, 2021

    BalasHapus